OtoHub.co - Suzuki resmi memperkenalkan tampilan perdana eVitara kepada publik Indonesia di gelaran GIIAS 2025, yang dihelat 24 Juli 2025 hingga 3 Agustus 2025.
Meski belum diluncurkan secara komersial, SUV listrik berbasis baterai ini dijadwalkan hadir pada tahun 2026. Serta menjadi mobil listrik pertama Suzuki yang mengaspal di Tanah Air.
Namun lebih dari sekadar pengumuman model baru, Suzuki menegaskan bahwa eVitara bukanlah SUV listrik biasa.
Hal ini disampaikan oleh Deputy Managing Director PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), Donny Saputra, disela pengenalan Suzuki eVitara (23/7/2025).
Ia menegaskan, eVitara membawa filosofi mendalam yang menjadi jiwa dari seluruh proses pengembangan produk Suzuki. Yakni filosofi Sho Sho Kei Tan Bi.
Filosofi tersebut menjadi inti dari segalanya, yang berarti "lebih kecil, lebih sedikit, lebih ringan, lebih pendek, dan lebih indah".
Artinya Suzuki menekankan pada prinsip ringkas, efisien, dan ringan, yang bertujuan untuk menciptakan produk yang fungsional dengan tetap berkualitas tinggi dan menyenangkan," jelas Donny menerangkan.
Ia melanjutkan, filosofi tersebut juga sejalan dengan arah Suzuki global yang menuju kendaraan rendah emisi dan efisiensi energi.
Pengembangan Suzuki eVitara mengusung filosofi Sho Sho Kei Tan Bi
Sebagai catatan, eVitara sebelumnya pernah ditampilkan perdana sebagai white body alias masih berupa kerangka bodi yang belum lengkap.
Hal ini sebagai simbol bahwa mobil ini masih dalam tahap persiapan matang.
Suzuki sendiri belum bersedia membocorkan spesifikasi, fitur, maupun strategi pemasaran dari model ini.
Fokus utama saat ini adalah memperkenalkan bentuk dan filosofi desainnya terlebih dahulu kepada publik.
"Sebetulnya yang ingin saya sampaikan adalah kami hanya berfokus untuk menunjukkan tampilan dari Suzuki eVitara secara perdana kepada publik yang ada di Indonesia,"
"Sehingga, mohon maaf, kami belum bisa berbagi informasi lebih detail berkaitan dengan produk ini," papar Donny.
Meski begitu, Suzuki justru ingin mengajak publik memahami nilai yang mereka bawa dalam pengembangan mobil listrik eVitara.
Yakni eVitara menjadi simbol peralihan Suzuki ke era elektrifikasi, tanpa meninggalkan jati diri mereka sebagai spesialis mobil kompak dan SUV.
Baca Juga:
Suzuki Ungkap Data Bahwa Wanita Ikut Jatuh Hati pada Suzuki Fronx, Ini Sebabnya
Dengan desain minimalis, bobot ringan, dan efisiensi sebagai fondasi, eVitara ditujukan untuk tetap menyenangkan dikendarai, meski kedepannya tak lagi ditenagai mesin bensin.
Dari sisi strategi industri, Suzuki mengakui bahwa proyek ini masih terus dievaluasi secara menyeluruh.
Termasuk di dalamnya adalah pertimbangan soal lokalisasi produksi dan kesiapan infrastruktur kendaraan listrik di Indonesia.
"Kami tengah mempersiapkan kehadiran Suzuki eVitara secara lebih matang. Ini berkaitan dengan infrastruktur, kendala dan sebagainya,"
"Kami terus melakukan evaluasi tentunya, berbagai kemungkinan termasuk produksi lokal seiring dengan perkembangan," ungkap Donny merinci.
Sementara itu, saat ditanya mengenai posisi eVitara terhadap kompetitor lain yang sudah lebih dulu bermain di segmen SUV listrik, Suzuki memilih untuk tidak memberikan tanggapan.
Mereka ingin tetap fokus pada prinsip dan pendekatan internal tanpa terjebak dalam perbandingan langsung dengan merek lain.
"Berkaitan dengan hal tersebut, terkait pembahasan yang bersinggungan dengan merek atau perusahaan lain, kami tidak dapat menjawab. Kami harapkan mereka mereka dapat menghargai dan memahami kebijakan kami," imbuh pria ramah ini.
Terakhir, dalam kondisi pasar kendaraan listrik yang kian ramai, kehadiran Suzuki eVitara memang menarik perhatian. Terutama karena pendekatannya yang unik dan tidak tergesa-gesa.
Suzuki tampaknya ingin memastikan bahwa kehadiran eVitara nanti bukan hanya soal "ikut-ikutan" tren mobil listrik, tapi benar-benar mencerminkan transformasi DNA Suzuki ke era baru, tanpa mengorbankan nilai-nilai lama yang sudah terbukti.
Jika semuanya berjalan sesuai rencana, eVitara bisa menjadi SUV listrik yang bukan cuma efisien dan canggih, tapi juga menyentuh aspek emosional, desain, dan filosofi hidup ala Jepang yang melekat erat di setiap lekuk bodinya.
Mantap, tapi jangan kelamaan juga.
