OtoHub.co - Mobil listrik AION UT akhirnya secara resmi mulai pengiriman perdana kepada pelanggannya (30/10).
Tahap pertama, AION UT diserahkan kepada pelanggan yang telah memesan pada saat peluncuran pertama di ajang GIIAS 2025 bulan Juli lalu.
Setelah batch pertama pengiriman sebanyak 225 unit ini, proses pengiriman akan berjalan di seluruh jaringan dealer resmi GAC seluruh Indonesia.
"Kami berterima kasih atas dukungan dan kesabaran pelanggan sejak peluncuran AION UT. Hari ini kami menepati komitmen untuk mulai mengirimkan batch pertama AION UT pada Oktober 2025," ujar Andry Ciu, CEO GAC Indonesia.
Mobil listrik AION UT ini termasuk model yang cukup diminati oleh konsumen.
Selain desain, fitur dan harga yang kompetitif, AION UT juga telah diimprove khusus untuk pasar Indonesia.
Hal itu lantaran AION UT sudah dirakit secar CKD (Completely Knocked Down) di Purwakarta, Jawa Barat.
"Salah satu improvement yang kita lakukan pada produk CKD adalah ketersediaan fitur Android Auto dan ban serep dengan konsep (space saver) yang menjawab kekhawatiran pengguna di Tanah Air," imbuh Andry.
Baca Juga:
225 Keluarga Senyum Lebar, AION UT Resmi Handover ke Konsumen
Selain itu, yang membuat mobil ini menarik untuk dibeli adalah soal warranty baterai dan komponen kelistrikannya.
"Perihal komponen baterai, customer atau pemilik mobil listrik AION tidak usah khawatir, karena kami memberikan garansi baterai dan motor listrik seumur hidup (lifetime warranty)," ujar Iqbal Taufiqurrahman, Product Planning and Strategy GAC Indonesia, APM AION di Indonesia.

Posisi baterai ada dibawah kolong mobil
Nah, yang saat ini masih banyak ditanyakan oleh calon konsumen ataupun pemilik mobil listrik adalah soal harga baterainya. Berapa harga baterai AION UT?
"Basicly harga baterai itu seiring berjalannnya waktu justru akan semakin murah, karena teknologi baterai itu sekarang terus berkembang," jelas Iqbal lagi.
Ditambahkannya, "Misalnya dulu pakai bahan dasar NMC (Nikel Mangan Kobalt). Sekarang menggunakan baterai LFP (Lithium Ferro Phosphate) yang jauh lebih murah, dan ke depannya akan ada baterai solid-state yang sedang dikembangkan yang bisa jadi makin murah," kata Iqbal.

Iqbal Taufiqurrahman, Product Planning and Strategy GAC Indonesia
Meski begitu, Iqbal kembali menegaskan kalau konsumen nggak perlu khawatir karena baterai lifetime warranty.
Nah bagaimana jika mobil berpindah tangan atau sudah menjadi pemilik konsumen berikutnya?
"Kalau misalnya mobil sudah tangan kedua atau pemilik berikutnya, bicara komponen baterai jika misalnya terjadi penurunan atau bahkan kerusakan. Kalau dihitung sekarang harga baterai bisa mencapai 40-50 persen harga mobil," jelas Iqbal.
Coba kita ilustrasikan, jika harga 1 unit Aion UT dibanderol mulai dari Rp 325.000.000, maka harga baterainya berkisar Rp 162.500.000.
Nah bagi Anda selalu perlakukan baterai sesuai anjuran pabrikan misalnya, hindari membiarkan level baterai sangat rendah atau mengisi penuh 100% terlalu sering.
Meskipun baterai dilindungi garansi, merawatnya dengan baik akan memastikan kinerja optimal dan menghindari proses klaim yang rumit.
