Shell Alihkan Semua SPBU ke Perusahaan Patungan, Apa yang Sebenarnya Terjadi?

News Harryt Dagu
Jumat, 23 Mei 2025 16:12:02
Shell Indonesia

SPBU Shell dikelola oleh Citadel Pacific Limited dan Sefas Group

OtoHub.co - Shell Indonesia mengambil langkah mengejutkan dengan mengalihkan seluruh kepemilikan bisnis SPBU-nya kepada perusahaan patungan baru, yakni Citadel Pacific Limited dan Sefas Group.

Meski demikian, publik tak perlu khawatir, logo kerang merah-kuning yang sudah familier itu masih akan terus bertengger di tiang-tiang SPBU di berbagai kota.

Mereknya tetap ada, bensinnya tetap ada, hanya pemiliknya yang ganti.

Lantas, siapa pemilik baru di balik kemudi SPBU Shell di Indonesia?

Citadel Pacific Limited bukan pemain sembarangan. Perusahaan asal Filipina ini sudah jadi pemegang lisensi Shell di berbagai wilayah seperti Guam, Saipan, Palau, Makau, hingga Hong Kong.

Dikuasai oleh keluarga Delgado, Citadel punya portofolio bisnis lintas sektor, dari ritel hingga distribusi energi.

Sementara partner lokal mereka, Sefas Group, tak lain adalah distributor pelumas Shell terbesar di Indonesia, dengan jaringan distribusi yang sudah menjangkau seluruh nusantara.

Sefas Group berdiri sejak 1997, hingga kini punya lebih dari 20 kantor dan gudang di seluruh negeri. Artinya Sefas bukan perusahaan baru kemarin sore.

"Pengalihan kepemilikan bisnis ini tidak mencakup bisnis pelumas Shell yang berkembang di Indonesia," tulis manajemen Shell Indonesia.

Baca Juga:

Harga BBM Turun Serentak, Pertamina, Shell, BP-AKR Kompak Beri Kabar Baik

Lantas, apa sebenarnya yang terjadi? Kenapa Shell "menyerahkan" bisnis SPBU-nya?

Langkah ini merupakan bagian dari strategi global Shell untuk merapikan portofolio bisnisnya.

Melansir dokumen Capital Markets Day, Shell memang sudah menyatakan niatnya untuk melakukan transformasi dan fokus pada area-area yang dianggap lebih strategis secara global.

Artinya, ketimbang terlibat langsung dalam operasional SPBU di berbagai negara, Shell kini lebih memilih model brand licensing.

Mereka tetap hadir melalui produk dan merek, tapi operasional diserahkan ke mitra lokal yang dinilai mampu menjaga standar kualitas.

Model bisnis seperti ini sudah dipakai Shell di lebih dari 50 pasar di dunia.

Yang menarik, meski berpindah tangan, Shell masih akan menjadi pemasok BBM-nya. Jadi, walau pemiliknya baru, kualitas BBM tetap dijaga langsung oleh Shell.

"Setelah proses pengalihan kepemilikan ini selesai, merek Shell akan tetap berada di Indonesia melalui perjanjian lisensi merek, produk BBM akan dipasok melalui Shell,"

"Dan pelanggan akan terus memiliki akses untuk menggunakan produk BBM berkualitas tinggi," imbuh manajemen Shell Indonesia.

Shell diketahui juga sedang membangun pabrik gemuk industri di Marunda, dan telah mengakuisisi EcoOils, perusahaan pengolah limbah untuk bahan bakar rendah karbon.

Jadi, meskipun headline-nya terdengar Shell hengkang dari Tanah Air, kenyataannya ini adalah reposisi strategi.

Shell mundur dari operasional SPBU, tapi tetap bermain di belakang layar. Memasok bahan bakar, menjaga merek, dan fokus di sektor yang dinilai punya potensi pertumbuhan lebih tinggi di masa depan.

Bagikan

Baca Artikel Asli