SUV Premium 4WD Memanas, Ada Jaecoo J8 AWD, Mitsubishi Pajero Sport 4x4 dan Toyota Fortuner 4x4, Mana Lebih Oke di Medan Off-road?

Review Yosi Setyo
Rabu, 18 Juni 2025 17:00:00
Kolase Patar Butarbutar/ OtoHub

Komparasi Jaecoo J8 AWD, Mitsubishi Pajero Sport 4x4 dan Toyota Fortuner 4x4

OtoHub.co - Di segmen SUV premium yang punya desain stylish dengan penggerak roda 4 atau four wheel drive (4WD) sekarang makin memanas.

Yang terbaru hadirnya pemain baru yang ambisius, yaitu Jaecoo J8 AWD.

Jaecoo J8 AWD siap menantang dominasi dua raksasa yang sudah mapan di Indonesia, Mitsubishi Pajero Sport 4x4 dan Toyota Fortuner 4x4.

Yang menarik ketiganya menawarkan kombinasi performa off-road yang mumpuni, kenyamanan dan fitur modern. Namun dengan karakteristik yang berbeda. 

Baca Juga:

Uji Ketangguhan Jaecoo J8 AWD di Trek Off-road, Efortless Tanpa Batas, Pelototi Foto-foto Ekstremnya!

Yosi Setyo/OtoHub

Jaecoo J8 AWD, Mitsubishi Pajero Sport 4x4 dan Toyota Fortuner 4x4

Toyota Fortuner 4x4 tampil dengan desain yang sangat maskulin dan kokoh. Estetika Fortuner lebih cenderung pada kesan SUV yang gagah dan tak kenal kompromi.

Lalu rival abadinya adalah Mitsubishi Pajero Sport 4x4, menawarkan desain yang lebih modern dan aerodinamis dengan sentuhan futuristis berkat bahasa desain "Dynamic Shield" khas Mitsubishi.

Penantang baru dari kedua mobil Jepang tersebut adalah Jaecoo J8 AWD, ia hadir dengan pendekatan desain yang berani dan premium asal negeri China.

Desain grille yang mencolok, proporsi bodi yang besar, dan detail-detail krom yang elegan, J8 memancarkan aura kemewahan yang kuat, bahkan cenderung ke arah SUV Eropa.

J8 punya aura sebagai SUV yang mewah sekaligus memiliki kemampuan off-road yang nggak kaleng-kaleng.

Nah seberapa tangguh dari ketiga SUV 4x4 ini? Kita bandingkan performa mereka saat bekerja keras di medan offroad.

Toyota New Fortuner 2.8 GR Sport  4x4 with TSS

Yosi Setyo/OtoHub

Interior Toyota Fortuner 4x4 

Bicara soal GR Performance pada Fortuner sekarang diaplikasikan dengan monotube suspension tuned by GR.

Jadi suspensi monotube pada Fortuner baru ini meredam guncangan lebih enak lagi saat menemui jalan rusak. Karena sistem sokbrekernya itu monotube kalau yang sebelumnya twin tube.

Sokbreker twin tube itu keunggulannya costnya lebih murah, lebih banyak dipakai mobil pada umumnya.  Sedangkan yang arahnya sudah performance itu memakai sokbreker monotube.

Saat kami tes melewati jalur superbowl yang lumayan licin namun terasa redaman suspensi depan dan belakang cukup nyaman. 

Lanjut mengarah ke tanjakan 20 derajat, Fortuner GRS cukup mudah melahapnya. Oiya melewati kedua jalur tadi kita menggunakan mode 4H.

Yosi Setyo/OtoHub

Pengaturan fitur 4x4 Toyota Fortuner TSS

Yosi Setyo/OtoHub

Penyematan suspensi baru di Toyota Fortuner 4x4 TSS

Lanjut ke jalur trek negatif, saat melewati jalur ini ban belakang mobil ngangkat sebelah kiri. Karena travelnya masih tinggi fitur locker pada Fortuner masih aman tidak terpakai.

Ini yang asyik, kami merasakan jalur medium speed. Jadi di kecepatan 40 - 60 km/jam mobil melaju deras di trek tanah berkerikil dengan sedikit tikungan dan gelombang.

Wow guncangan di dalam mobil bisa diredam dengan nyaman loh.. Perut aman banget nggak dikocok-kocok.

Lalu mobil bisa dikontrol tidak lari kekanan maupun keriri atau nurut saat dikemudikan walau dengan kecepatan tinggi.

Yosi Setyo/OtoHub

Mesin Toyota Fortuner 4x4 TSS

New Fortuner 2.8 GR Sport 4x4 TSS ini menggunakan mesin diesel 1GD-FTV 4-silinder 2.755 cc DOHC 16 valve VNT Intercooler.

Klaim tenaganya mencapai 203,9 PS atau setara 201,1 dk di 3.000-4.000 rpm, dan torsi puncak mencapai 500 Nm di 1.600-2.800 rpm. Disalurkan melalui transmisi otomatis 6-speed Sport Sequential Switchmatic.

Mitsubishi New Pajero Sport Dakar Ultimate 4x4

Yosi Setyo/OtoHub

Interior Mitsubishi Pajero Sport Dakar Ultimate 4x4  

Biar nggak penasaran langsung kami jajal Pajero Sport Dakar Ultimate 4x4 A/T di medan off-Road lebih berat.

Sedangkan mode berkendara 4x4-nya terdiri dari penggerak 2H, 4H dan 4H LC (gerak semua roda, central differential mengunci). 

Dengan central differential yang terkunci, mobil akan nurut saat melaju di trek off-road untuk melahap medan yang berat.

Torsi terdistribusi merata ke 4 roda. Artinya, setiap ban tidak bekerja sendirisendiri lagi, tapi bergerak bersamaan. 

Satu lagi mode berkendara 4LLc, jadi torsi terdistribusi merata ke 4 roda dengan rasio gigi yang terendah. Ini bertujuan untuk mendapatkan torsi yang lebih maksimal.

Pada prinsipnya sama seperti 4HLc, hanya saja bekerja menggunakan torsi lebih besar.  Pengoperasiannya model putar yang posisinya ada di konsol tengah diantara jok depan.

Yosi Setyo/OtoHub

Pengoperasian 4x4 pada Mitsubishi Pajero Sport Dakar Ultimate

Oke langsung tes, mulai dari tanjakan curam, alur air, kemiringan dan tentunya melibas air dengan kecepatan tinggi.  

Setalah atur posisi duduk dengan pandangan yang aman dan nyaman. Sengaja kami masuk di trek Pagedangan, BSD. Karena treknya banyak obstakelnya kami langsung memindahkan ke mode berkendara 4HLC.

Caranya pindahkan dulu transmisi ke posisi netral (N), lalu tinggal putar kenop ke posisi 4HLC sampai ada indikator muncul di meter cluster. 

Mulai dari melewati jalur tali air, selain merasakan mobil merayap dengan baik di jalur undakan tanah dengan sudut kemiringan.

Yosi Setyo/OtoHub

Mesin Mitsubishi Pajero Sport Dakar 4x4 Ultimate

Pada posisi ini sekaligus merasakan artikulasi suspensi yang cukup panjang. Jadi, ketika ada salah satu ban yang ngangkat dan tidak napak tanah.

Dengan travel yang masih tinggi dan 3 roda masih mendapatkan traksi, satu ban yang tidak mendapatkan traksi tadi akan dibantu 3 roda secara bersamaan, jadi mobil tetap melaju dengan mulus.

Pajero 4x4 ini mengusung mesin diesel 4N15 berkapasitas silinder 2.400 cc dengan asupan turbo (VGT-intercooler).  Mesin ini mampu menghasilkan tenaga maksimum sebesar 180 dk di 3.500 rpm dan torsi 430 Nm di 2.500 rpm.

Jaecoo J8 AWD

Yosi Setyo/OtoHub

Saat tes Offroad Jaecoo J8 AWD rasanya menyenangkan, efortless

SUV dengan tampilan baik eksterior dan interior premium ini makin sip menggunakan sistem penggerak empat roda pintar.

Jaecoo J8 AWD hadir sebagai SUV premium yang menawarkan kenyamanan kelas atas sekaligus performa tangguh di berbagai medan.

Mobil berpenumpang 6 orang ini dilaim mobil ini dirancang sebagai solusi mobilitas "First-Class Off-Road" yang mampu menunjang kebutuhan perjalanan harian maupun petualangan.

Dengan Teknologi Smart AWD, 4WD Vectoring, serta tujuh mode berkendara, memungkinkan sistem untuk secara otomatis menyesuaikan distribusi tenaga sesuai dengan kondisi jalan.

Pada penggunaan normal, sistem memprioritaskan penggerak roda depan untuk efisiensi energi. Namun, ketika membutuhkan traksi tambahan, seperti saat melintasi jalan licin, tanjakan curam, atau genangan air.

Yosi Setyo/OtoHub

Mode berkendara Jaecoo J8

Yosi Setyo/OtoHub

Fitur offroad di Jaecoo J8

Dengan kemampuan menanjak hingga 22 derajat dan menerjang genangan air setinggi 600 mm, Jaecoo J8 AWD siap menghadapi kondisi jalan yang menantang di medan off-road.

Jaecoo J8 mengusung mesin berkapasitas 2.000 cc turbo, di atas kertas menghasilkan tenaga 245 dk dan torsi 385 Nm yang disalurkan ke transmisi 8 percepatan AT.

Jadi walaupun dengan sasis monokok, J8 yang punya fitur off-road mumpuni. Enteng banget saat diajak off-road cukup berat, misalnya ketika menanjak, torsinya ngisi banget.

Lanjut saat melaju di trek negatif, disaat salah satu ban kehilangan traksi, All Road Drive Intelligent System (ARDIS) akan mentransfer tenaga ke salah satu ban yang kehilangan traksi.  Alhasil dengan entengnya atau efortless J8 tetap melaju dengan lancar.

Yosi Setyo/OtoHub

Jaecoo J8 punya teknologi All Road Drive Intelligent System, enteng saat di medan off-road

Selain itu, ada juga teknologi suspensi Active CDC (Continuous Damping Control) mampu merespons kondisi jalan secara real-time, memberikan rasa berkendara yang halus dan stabil.

Untuk memastikan keselamatan, Jaecoo J8 AWD dilengkapi dengan 19 fitur ADAS, 10 airbag yang tersebar di seluruh kabin, serta sistem parkir otomatis yang cerdas.

Nah pilih yang mana?

Bagikan

Baca Artikel Asli