OtoHub.co - Daihatsu Rocky Hybrid mulai mengumpulkan peminat di GIIAS 2025, meski belum resmi diluncurkan secara penuh di Indonesia. Serta statusnya masih CBU dari Jepang.
Namun Rocky Hybrid sudah bisa dipesan dengan booking fee mulai Rp 2 juta hingga Rp 5 juta selama GIIAS 2025 berlangsung di ICE BSD, Tangerang Selatan.
Seorang tenaga penjual Daihatsu di lokasi menyebutkan bahwa minat konsumen cukup tinggi sejak hari pertama GIIAS.
"Sampai saat ini sudah ada lebih dari 100 unit yang dipesan. Booking fee selama GIIAS memang masih ringan, tapi setelah pameran bisa naik jadi Rp 10 sampai 20 juta," ungkap Nunung, sales di booth Daihatsu.
Daihatsu Rocky Hybrid dibanderol dengan harga OTR Jakarta Rp 293.600.000, dengan estimasi pengiriman unit pada Maret 2026.
Hal ini disebabkan unit yang ditawarkan masih diimpor langsung dari Jepang, sehingga konsumen perlu menunggu beberapa bulan untuk menerima kendaraan.
Meski waktu tunggunya cukup panjang, antusiasme terhadap model hybrid pertama Daihatsu ini muncul karena kombinasi beberapa faktor.
Baca Juga:
Cicilan Daihatsu Sigra Rp 3 Jutaan, Ini Simulasi Kredit Astra Financial di GIIAS 2025
Yaitu nama besar Daihatsu Rocky yang sudah punya basis pengguna loyal, tren elektrifikasi yang semakin meningkat, serta positioning harga yang masih relatif terjangkau untuk kategori SUV hybrid kompak.
Sayangnya, hingga saat ini belum tersedia program pembiayaan khusus seperti bunga ringan atau cashback layaknya model LCGC Sigra yang ditawarkan Astra Financial.
Namun, menurut sales Daihatsu, konsumen tetap tertarik karena ingin menjadi batch awal pengguna Rocky Hybrid.
Terutama bagi mereka yang ingin upgrade dari city car ke SUV hemat bahan bakar namun tetap praktis.
Dengan tampilan yang lebih sporty, mesin hybrid yang lebih efisien, dan ukuran yang kompak untuk penggunaan di perkotaan, Rocky Hybrid berpotensi menjadi pemain kuat di segmennya.
Terlebih jika ke depan statusnya berubah menjadi rakitan lokal (CKD), harga dan waktu pengiriman bisa jauh lebih kompetitif.
Kehadiran Rocky Hybrid juga menjadi sinyal bahwa Daihatsu tidak tinggal diam dalam persaingan elektrifikasi, meski pendekatannya masih gradual.
