BBM Solar Cetane Number 51, Mana yang Paling Worth It? Ini Pilihan dan Harganya

Review Harryt Dagu
Selasa, 15 Juli 2025 19:56:55
Pertamina

(Ilustrasi) Pertamina luncurkan BBM Diesel X yang lebih rendah sulfur

OtoHub.co - BBM solar bukan lagi sekadar bahan bakar buat mesin diesel. Di balik angka cetane, ada performa yang dipertaruhkan. 

Seperti diketahui, pemerintah menetapkan standar minimal Cetane Number (CN) 48 yang disubsidi. Namun untuk mesin diesel modern disarankan pakai CN 51 non-subsidi.

Nah makin banyak pengemudi truk, pemilik kendaraan diesel pribadi, hingga pelaku logistik mulai lebih selektif memilih BBM.

Solar dengan CN 51 punya kualitas pembakaran lebih baik, mesin lebih responsif, dan emisi lebih rendah. 

Tapi di pasar, ternyata merek beragam. Lalu, mana yang paling cocok buat kendaraan Anda?

Dari sisi ketersediaan, saat ini terdapat beberapa pilihan solar CN 51 di Indonesia.

Pertama tentu saja Pertamina Dexlite, varian BBM nonsubsidi ini kandungan sulfurnya rendah (maksimal 1.200 ppm) dan cetane number minimum 51. 

Produk ini jadi pilihan utama buat kendaraan diesel modern, terutama yang sudah pakai teknologi common rail. 

Harga Dexlite per Juli 2025 berkisar Rp 13.320 per liter, untuk wilayah Jakarta dan sekitarnya. 

Naik sedikit ada Pertamina Dex, yang dibanderol Rp 13.650 per liter menawarkan cetane number lebih tinggi di angka 53 dengan kandungan sulfur sangat rendah, hanya 300 ppm. 

Umumnya BBM ini biasanya digunakan pada mobil-mobil yang mengutamakan efisiensi dan umur mesin.

Untuk varian subsidi, saat ini Pertamina hanya menyediakan Biosolar (CN 48) sebagai opsi dengan cetane number di bawah 51. 

Namun sejak 2023, Biosolar sudah dikurangi peredarannya di beberapa kota besar dan digantikan oleh Dexlite. 

Beberapa operator logistik pun mulai beralih ke Dexlite untuk menyesuaikan dengan spesifikasi mesin baru yang menuntut standar tinggi.

Baca Juga:

Produksi Tembus 1 Juta Barel Sehari, Pertamina Tunjukkan Taji Energi Nasional

Dari sisi kompetitor, Shell menawarkan V-Power Diesel dengan cetane number 51. Produk ini menyasar pengguna kendaraan diesel pribadi dan komersial ringan. 

Kelebihannya terletak pada teknologi Dynaflex yang diklaim bisa membersihkan mesin sambil menjaga efisiensi bahan bakar. Harganya pun bersaing, sekitar Rp 13.200 per liter.

Sementara itu, BP-AKR hadir dengan BP Ultimate Diesel, juga memiliki cetane number 51 dan kandungan sulfur rendah. Produk ini mulai banyak digunakan fleet operator di Jawa dan Bali. 

BP mengklaim produk mereka menghasilkan pembakaran lebih bersih dan cocok untuk kendaraan diesel Euro 4 ke atas. 

Lanjut, SPBU Vivo juga punya varian diesel. Yaitu Vivo Diesel Primus Plus, yang dibanderol Rp 13.800 per liter.

Meski belum sebanyak varian bensin, kompetisi antar produsen BBM di segmen solar CN 51 mulai terasa. Konsumen kini punya banyak pilihan, tinggal disesuaikan dengan kebutuhan dan spesifikasi mesin. 

Yang pasti, menggunakan solar berkualitas tinggi jelas bukan cuma soal performa, tapi juga investasi jangka panjang buat mesin diesel modern.

Bagikan

Baca Artikel Asli