News Harryt DaguHarryt Dagu Jumat, 23 Mei 2025 09:13:02

Dari Sumur Tua hingga Kilang, Begini Cara Pertamina Jaga Kinerja di Tengah Gejolak Global

Dari Sumur Tua hingga Kilang, Begini Cara Pertamina Jaga Kinerja di Tengah Gejolak Global
Pertamina

Pertamina paparkan kinerja 2024 dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi VI DPR RI di Kompleks Parlemen, Kamis (22/5/2025)

OtoHub.co - Meski harga minyak mentah dunia naik-turun sepanjang 2024, PT Pertamina (Persero) justru mencatat pertumbuhan kinerja yang cukup signifikan. 


BUMN energi ini mampu meningkatkan produksi migas hingga menembus angka 1 juta barrel oil equivalent per hari. Angka yang prestisius untuk ukuran badan usaha negara.


Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri, dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi VI DPR RI di Kompleks Parlemen, Kamis (22/5/2025), mengakui bahwa tahun lalu bukan tahun yang mudah. 


Ia menyebut, gejolak harga energi global memaksa Pertamina untuk menyusun ulang strategi dan memperkuat kapasitas domestik, dari hulu hingga hilir.


"Untuk merespons dinamika ini, Pertamina fokus pada peningkatan kapasitas domestik, baik untuk produksi hulu maupun peningkatan serapan minyak mentah dalam negeri, dan menjaga keandalan operasional seluruh lini bisnis," beber Simon.


Tak berhenti di strategi, Simon melanjutkan, Pertamina juga memperkuat investasi untuk menjaga alur distribusi BBM dan LPG tetap lancar di seluruh wilayah Indonesia, dari kota besar hingga daerah terluar.


Lanjut menurut Wakil Direktur Utama Pertamina, Wiko Migantoro, kunci lonjakan produksi ada pada restrukturisasi organisasi yang dilakukan sejak 2021. 


Hasilnya cukup terasa, produksi migas naik dari 897 ribu BOEPD (barrel oil equivalent per day) menjadi 1,044 juta BOEPD pada 2024. 


Bahkan disebut, kilang Pertamina juga lebih efisien dengan peningkatan yield valuable dari 80 persen menjadi 83 persen.


"Penggunaan teknologi juga banyak dilakukan di lapangan-lapangan yang sudah mature," tambah Wiko.



Baca Juga:

Pertamina Pangkas Harga BBM per 1 Mei 2025, Ini Daftar Lengkapnya

Maksudnya, sumur-sumur minyak berusia tua yang produktivitasnya menurun, kini bisa digenjot kembali berkat teknologi.


Di sektor hilir, volume penjualan produk Pertamina juga tumbuh sekitar 4 persen, dari 93 juta kiloliter pada 2021 menjadi 105 juta kiloliter tahun lalu. 


Sementara produksi listrik Pertamina melonjak nyaris dua kali lipat, dari 4.686 GWh menjadi 8.475 GWh.


Pertumbuhan ini berdampak langsung pada laporan keuangan perusahaan. 


Wiko menyebutkan, hingga akhir 2024 (yang masih menunggu pengesahan RUPS), Pertamina diproyeksikan membukukan laba bersih sekitar USD3,1 miliar, naik 9 persen sejak 2021.


Kontribusi kepada negara pun ikut terdongkrak. Total pajak dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) yang disetor Pertamina pada 2024 mencapai Rp 401,8 triliun, angka yang menunjukkan peningkatan tajam dari tahun-tahun sebelumnya.


"Melalui berbagai upaya yang terus kami lakukan, Pertamina mampu menunjukkan kinerja yang positif dan terus memberikan kontribusi optimal bagi negara," papar Simon menambahkan.


Dalam keterangan tertulis, Pertamina menyatakan komitmennya dalam mendukung transisi energi dan target Net Zero Emission 2060. 


Yakni terus mendorong proyek-proyek yang mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), serta menerapkan prinsip Environmental, Social & Governance (ESG) di semua lini bisnisnya.

Related Article

Related Category