Andhika Arthawijaya
OtoHub.co - Sidak Komunitas dan Bengkel (Sidkom) oleh tim OtoHub.co pada akhir November lalu (28-30/11/2025) menyambangi kota Solo dan Wonogiri, Jawa Tengah, kemudian lanjut ke Jogjakarta.
Nah, saat mengunjungi kota Solo di hari pertama (28/11), kami menyempatkan diri mampir ke salah satu bengkel spesialis diesel legendaris, yaitu Esa Diesel yang sudah berdiri sejak tahun 1995.
Di sana kami dibeberkan beberapa fakta menarik oleh ownernya bernama Eko Suryo.
Bengkel Esa Diesel di Jl. A. Yani No.329, Mendungan, Pabelan, Solo, Jawa Tengah
Menurut Eko, untuk bikin mobil diesel yang sanggup 'berlari' (performa) lebih kencang, tidak selalu identik dengan pemakaian bahan bakar yang lebih boros.
"Kami bisa oprek mesinnya jadi lebih responsif, tapi irit bahan bakar. Istilah kita BRI : Banter Roso Irit. Biasanya kalau banter, mestinya kan boros. Kalau kita ndak, kita banter, roso tapi irit. Itu jadi daya tarik pemakai mobil diesel datang ke sini," ucap Eko.
Eko Suryo, owner Esa Diesel Solo
Tak hanya itu, Eko juga membeberkan bila pemilik mobil diesel modern yang sudah menggunakan teknologi common-rail ingin performa mobil kesayangannya tetap prima dan gak rewel, sebaiknya gunakan bahan bakar diesel setara Pertamina Dex atau minimal Dexlite.
Ada juga fakta menarik lainnya yang disampaikan Eko pada OtoHub.co mengenai tiga mobil diesel yang sempat beredar di Indonesia, dimana saat ini masih cukup banyak digunakan, yaitu Chevrolet Spin diesel, Suzuki Ertiga diesel, dan DFSK Super Cab 1.3L Turbodiesel.
"Ketiganya punya mesin yang sama, jadi bisa saling tukar komponen, termasuk kruk asnya. Walaupun ada sedikit penyesuaian, tapi enggak banyak," bebernya.
Namun Eko lebih menyukai kruk as dari DFSK Super Cab, karena dari segi material lebih bagus dan awet. Wahh...
Lain hal ketika kami mengunjungi bengkel Masmun Sukses Motor (MSM) yang lokasinya di tepi sawah di kawasan Wonogiri, Jawa Tengah.
Tim OtoHub.co berpose bersama Sumarno (kedua dari kanan) di bengkel Masmun Sukses Motor
Di sana ownernya bernama Sumarno membeberkan kalau mesin Suzuki Splash itu basisnya sama kayak Ertiga gen 1.
"Bedanya di Splash itu strokenya lebih pendek, sehingga cc-nya jadi lebih kecil (1.200 cc). Kalau mau dibikin jadi 1.400 cc kayak Ertiga, bisa banget. Bawa saja ke sini," tukas pria yang pernah jadi trainer mekanik di pabrikan Suzuki ini.
Tak hanya itu, Sumarno juga sebut fakta menarik lainya, bahwa mesin Kia Rio mirip dengan Toyota Yaris, sehingga komponennya bisa saling substitusi.
Wahh.. menarik nih!
