OtoHub.co - Pasar mobil nasional tengah memasuki fase mengkhawatirkan pada 2025. Data Gaikindo terbaru menunjukkan bahwa penjualan mobil nyungsep alias mengalami penurunan tajam.
Penjualan wholesales (dari pabrik ke dealer) anjlok 27,8% dan retail (dari dealer ke konsumen) turun 25,5% dibanding periode yang sama tahun lalu.
Namun, di tengah lesunya kinerja mayoritas merek raksasa seperti Toyota, Honda, dan Suzuki, dua pemain asal Tiongkok justru menuai penjualan yang melejit. Yakni BYD dan Chery.
Bisa dibilang, ini adalah kejutan besar tahun ini. Ketika sebagian besar merek sedang menahan laju produksi dan penjualan, BYD justru melesat masuk lima besar merek terlaris secara nasional.
Bahkan, mereka sukses menyalip Hyundai yang sebelumnya bercokol nyaman di posisi atas.
BYD mencatatkan penjualan wholesales sebesar 3.496 unit dan retail 3.531 unit.
Sementara Chery, meski angka retailnya masih di bawah Hyundai, kini menyalip dalam data wholesales dengan 1.620 unit berbanding 1.607 unit.
Lompatan ini tidak datang begitu saja. BYD agresif menggarap segmen kendaraan listrik, dan momentum elektrifikasi yang mulai diserap pasar Indonesia tampaknya mendongkrak performa mereka.
Mobil listrik BYD M6, Dolphin dan Seal sudah mulai mendapat perhatian, apalagi menyuguhkan harga yang kompetitif dan fitur berlimpah.
Chery pun tidak tinggal diam. Dengan strategi memperkenalkan berbagai varian SUV hingga Jip modern yang penuh fitur dan desain berani, merek ini mampu memikat konsumen yang mulai mencari alternatif dari dominasi Jepang dan Korea.
Baca Juga:
Sudah Dikasih Insentif, Kok Penjualan Mobil Tetap Seret? Ini Biang Keladinya
Tipe seperti Chery Omoda 5, J6 dan Tiggo 8 Pro jadi andalan mereka dalam menggoda pasar menengah ke atas.
Dijelaskan oleh Rifkie Setiawan, Head of Brand Department PT Chery Sales Indonesia (CSI), pihaknya optimistis untuk meraih pertumbuhan penjualan yang berkelanjutan.
Yakni target penjualan 1.500 unit per bulan yang terus meningkat menuju 2.000 unit.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang selalu memberikan dukungan kepada Chery untuk terus bertumbuh di Indonesia," bilang Rifkie, disela Handover Ceremony 100 unit Chery Tiggo 8 CSH (24/5/2025).
Meski begitu, penting dicatat bahwa dari sisi retail, Hyundai masih unggul tipis atas Chery.
Hal ini menandakan bahwa Chery baru mulai memperkuat distribusi ke konsumen, sementara BYD sudah mulai memetik hasil dari strategi distribusi dan promosi sejak awal tahun.
Di sisi lain, merek-merek besar seperti Honda dan Suzuki justru tergeser. Honda, yang selama ini berada di papan atas, kini harus rela turun ke posisi enam dalam wholesales dan ke posisi tiga secara retail.
Baca Juga:
Toyota Masih Rajai Pasar, Penjualan Tumbuh 4,4% di Tengah Pasar Otomotif Melemah
Adapun Suzuki juga terpukul dengan angka wholesales 4.145 unit dan retail 4.077 unit, membuatnya terlempar dari posisi tiga besar.
Situasi ini menunjukkan adanya dinamika di pasar mobil Indonesia. Dominasi merek Jepang kini mulai digoyang, terutama oleh merek Tiongkok yang datang tidak hanya dengan harga miring, tapi juga teknologi dan tampilan yang lebih segar.
Apakah ini tanda awal dari revolusi lanskap otomotif Indonesia? Atau hanya momen sesaat di tengah pasar yang fluktuatif?
Yang pasti, 2025 jadi tahun yang menantang, siapapun bisa naik kelas asal punya strategi yang tepat di saat pasar yang tak menentu.
Daftar 10 merek terlaris April 2025 (Retail)
1. Toyota: 18.619 unit
2. Daihatsu: 9.801 unit
3. Honda: 4.539 unit
4. Mitsubishi Motors: 4.355 unit
5. Suzuki: 4.077 unit
6. BYD: 3.531 unit
7. Hyundai: 1.703 unit
8. Mitsubishi Fuso: 1.605 unit
9. Chery: 1.549 unit
10. Hino: 1.382 unit
Daftar 10 merek terlaris April 2025 (Wholesales)
1. Toyota: 16.077 unit
2. Daihatsu: 8.884 unit
3. Suzuki: 4.145 unit
4. Mitsubishi Motors: 3.791 unit
5. BYD: 3.496 unit
6. Honda: 3.000 unit
7. Isuzu: 1.635 unit
8. Chery: 1.620 unit
9. Hyundai: 1.607 unit
10. Mitsubishi Fuso: 1.404 unit