OtoHub.co - Terkadang dengan alasan hemat biaya, mencampur bensin dengan oktan tinggi dengan rendah dilakukan pemilik kendaraan.
Nah benar nggak sih apakah tidak ada dampak buruk pada performa mesin kendaraan Anda?
Berikut penjelasan Ahlinya agar kita tidak salah asumsi lagi, yuk kita simak!
Baca Juga:
Irit Banget, Konsumsi BBM Suzuki Fronx Kalahkan LCGC, Bisa Tembus 1:40?
"Pencampuran BBM oktan rendah + tinggi, untuk pemakaian jangka pendek sebetulnya nggak masalah. Yang penting satu merek, jika beda produsen takutnya nggak homogen campurannya," beber Suwandi, Service Advisor bengkel resmi Suzuki Sejahtera Buana Trada (SBT) di Pulogadung, Jakarta Timur.
"Namun lebih baik kalau anjuran RON 92 sebaiknya diikuti, karena nanti berhubungan dengan lifetime pada mesin," wanti Wandi, panggilan akrabnya.
Beda cerita jika pemakaian bahan bakar secara campur dilakukan terus menerus nanti akan berhubungan dengan jangka panjang umur mesin.
"Yang pasti akan timbul kerak di ruang bakar, lalu berdampak pada injector, dan umur pompa bensin akan pendek," ujar Wandi mengingatkan.
Pendapat lain datang dari Agung Pariyana, Service Manager Mazda Bintaro, Sektor 7, Tangerang Selatan.
"Kita memakai BBM harus sesuai spesifikasi atau lebih tepatnya rasio kompresi pada mesin kendaraan. Karena ini berpengaruh pada efisiensi pembakaran dan menjaga kinerja mesin menjadi optimal dan untuk mencegah kerusakan dini pada mesin," jelas Agung.

Pilih BBM berdasarkan spesifikasi mobil
Menggunakan BBM yang sesuai bisa mencegah knocking, mesin dengan rasio kompresi tinggi misal 11 : 1 keatas butuh RON tinggi 95 keatas.
Baca Juga:
Ingat, Jangan Biarkan Tangki BBM Kosong Terlalu Lama, Akibatnya Bisa Bikin Kantong Boncos
Kalau menggunakan RON lebih rendah, BBM akan terbakar sebelum waktunya (sebelum TMA) ini menyebabkan knocking, dalam jangka panjang dapat merusak mesin.
Bila RON sesuai, performa akan maksimal dan efisiensi, BBM yang sesuai dengan kebutuhan kompresi mesin akan terbakar sempurna sehingga dapat menghasilkan tenaga maksimal dan penggunaan bbm lebih efisien.
Untuk kompresi rendah tapi menggunakan RON tinggi tidak disarankan karena tidak berpengaruh pada performa mesin.
Dan untuk menjaga umur mesin, RON yang cocok dengan kebutuhan mesin berdasarkan kompresi dapat mencegah terjadinya kerak karbon pada ruang bakar.
Berbeda lagi jika mobil dengan mesin bensin dengan asupan turbo, sebaiknya menggunakan BBM dengan oktan tinggi (minimal RON 95 ).
"Dengan BBM oktan tinggi, mesin turbo menghasilkan tekanan udara dan suhu lebih tinggi (mirip dengan mesin dengan kompresi tinggi) mesin jadi rentan mengalami knocking kalau menggunakan BBM beroktan rendah," imbuh Agung.

Pilihan BBM sesuaikan kompresi mesin
Hasil yang lain, untuk memperoleh performa dan efisiensi optimal, BBM oktan tinggi mampu menahan tekanan dan suhu tinggi pada mesin turbo sebelum terbakar.
Sehingga pembakaran lebih presisi dan efektif, mesin dapat menghasilkan tenaga lebih optimal dan konsumsi BBM lebih irit.
Dengan oktan yang sesuai dengan spesifikasi dapat menjaga mesin dari kerusakan lebih awal.
"Dengan penggunaan BBM oktan tinggi akan mencegah terjadinya knocking, overheat serta mencegah terjadinya kerak karbon pada ruang bakar," tukas Agung.
Nah sekarang sudah jelas kan?