News Yosi SetyoYosi Setyo Senin, 19 Mei 2025 18:30:00

Performa Mobil Diesel Anda Loyo? Bisa Jadi Salah Pilih BBM Biang Keladinya

Performa Mobil Diesel Anda Loyo? Bisa Jadi Salah Pilih BBM Biang Keladinya
Rianto Prasetyo/OtoHub

(Ilustrasi) SPBU Pertamina menyediakan BBM Pertamina DEX

OtoHub.co - Mobil dengan bahan bakar diesel yang diproduksi saat ini oleh pabrikan sebagian besar sudah mengusung teknologi common-rail.

Hal tersebut menjadi warning bagi pemilik mobil untuk tidak mengisi bahan bakar mobilnya dengan BBM diesel berkualitas rendah.

Rendah di sini maksudnya adalah angka Cetane Number (CN), yang biasanya memiliki kandungan sulfur tinggi.

Bahkan pihak pabrikan sampai mengeluarkan peringatan, jika didapati ada kejadian mesin mobil diesel common-rail milik konsumen yang bermasalah akibat menggunakan bahan bakar kualitas rendah, maka garansinya hangus. Wah amit-amit jangan sampai deh ya.

Baca Juga:

Life Hack Isi Bensin, Bayar Lebih Murah Pakai Promo BBM di MyPertamina, Caranya Gampang!

Nah peringatan tersebut tentu ada alasannya.

Jadi pada mesin diesel sistem common-rail, tekanan bahan bakar yang dialirkan melalui fuel rail, lalu terdistribusi ke setiap injektor, punya tekanan yang sangat tinggi.

Yosi Setyo/OtoHub

Mesin diesel Toyota Fortuner

Yakni bisa mencapai 2.000 bar, bahkan ada yang lebih dari itu, seperti pada mobil diesel modern keluaran Hyundai, Toyota, Mitsubishi dan lainnya.

Tujuan tekanan bahan bakar disetting tinggi tersebut bertujuan agar dapat menghasilkan kabut bahan bakar yang lebih halus dan merata. Sehingga diharapkan menghasilkan pembakaran yang lebih sempurna ketika bertemu dengan udara terkompresi, yang suhu dan tekanannya tinggi.

Nah, jika menggunakan BBM diesel berkualitas rendah yang rata-rata memiliki kandungan sulfur tinggi, lama-kelamaan bisa merusak sistem common-rail tersebut.

Selain itu, banyaknya unsur sulfur di dalam bahan bakar bisa menyebabkan korosi sulfasi.

"Partikel sulfur bersifat asam, bisa memicu korosi pada saluran bahan bakar," papar Dr. Ing. Ir. Tri Yus Widjajanto, Pakar Bahan Bakar ITB (Institut Teknologi Bandung).

Salah satunya komponen yang bisa mengalami korosi akibat kandungan sulfur tinggi adalah fuel pump. Dimana fungsinya sebagai pengisap bahan bakar dari tangki, lalu menyalurkannya ke ruang bakar lewat injektor.

Istimewa

Ilustrasi mesin diesel modern

Korosi tersebut tentu akan mengurangi kemampuan kerja fuel pump, bahkan bisa membuat kerja pompa bahan bakar jadi macet.

Selain efek korosi, "Sulfur yang tinggi juga mempercepat terbentuknya deposit," lanjut Prof. Yus, sapaan akrabnya.

Jadi, lanjutnya, penumpukan partikel sulfur akan membentuk kerak yang bisa menjadi penyumbatan di saluran bahan bakar dan injektor. 

Tak hanya itu, kandungan sulfur ini juga membuat pembakaran yang terjadi di dalam ruang bakar menghasilkan karbon yang tinggi.

Sehingga ketika kerak di ruang bakar makin menumpuk, efeknya akan membuat performa mesin jadi menurun.

Sekadar info, umumnya BBM diesel berkualitas rendah punya kandungan sulfur mencapai 2.000 2.500 ppm. BBM jenis ini biasanya dikonsumsi oleh mobil diesel konvensional, alias belum menggusung teknologi common-rail.

Bandingkan dengan Pertamina Dex dengan nilai Cetane Number (CN) 53 dengan kandungan sulfur maksimal hanya 300 ppm.

Dan kadar segitu, akan memberikan pembakaran yang lebih cepat dan efisien. Ini berarti mesin akan menghasilkan tenaga yang lebih besar, suara mesin akan lebih halus, dan knocking akan berkurang.

Yosi Setyo/OtoHub

Pajero Sport dan Fortuner yang mengusung mesin diesel

Warna BBM diesel mempengaruhi performa?

Menurut Prof. Yus, jika warna BBM diesel makin bening, cetane number-nya makin tinggi. Nah jika BBM dengan warna gelap atau cokelat, cetane numbernya rendah.

Namun begitu, menurutnya, pengaruh ke performa tergantung dari settingan mesin. Kalau mesin mobil tidak bisa menyesuaikan dengan semburan BBM, cetane number tinggi justru bikin tidak optimal.  

Sementara untuk mesin diesel common rail yang lebih modern dan bisa menyesuaikan semprotan BBM, jadi lebih optimal secara performa.

Nah.. jangan salah pilih solar ya sob..

Related Article

Related Category