OtoHub.co - Pasar small SUV di Indonesia bukan lagi sekadar tren, tapi sudah menjadi medan kompetisi yang ketat. Mulai dari merek Jepang, Korea, hingga para pemain baru dari China.
Semua berlomba menawarkan compact SUV dengan desain modern dan fitur melimpah.
Di tengah keramaian ini, Suzuki Fronx hadir sebagai pilihan yang tidak sekadar ikut-ikutan, tapi diklaim membawa pendekatan yang lebih menyeluruh. Yakni kombinasi gaya, efisiensi dan relevansi terhadap karakter pasar Indonesia.
Menurut Harold Donnel, 4W Marketing Director PT Suzuki Indomobil Sales, segmen Small SUV ini sangat menjanjikan dan bahkan menunjukkan tren pertumbuhan yang stabil.
"Kalau dari segmen small SUV tentunya pasaran-pasaran menarik ya. Sebetulnya Fronx itu salah satu bukti nyata keikutsertaan kita di small SUV. Menurut kita memang sangat-sangat menarik," sebut Harold di booth Suzuki GIIAS 2025 (29/7).
Ia melanjutkan, Suzuki melihat Fronx sebagai jawaban strategis terhadap perubahan profil konsumen. Small SUV tak hanya menarik dari sisi gaya, tapi juga cocok dengan realitas sosial dan ekonomi.
Baca Juga:
Penjualan Suzuki Fronx Tembus 4.000 Unit, Jadi Senjata Utama Suzuki di GIIAS 2025
"Kita rasa secara size itu juga cocok dengan filosofi Suzuki. Makanya kita sangat-sangat confident lah dengan Fronx ini. Ini adalah salah satu keahlian kita dan mudah-mudahan kontribusi kita di Fronx itu juga bisa kasih kontribusi bagus secara total market," imbuh Harold.
Hal yang menarik, Suzuki tak hanya melihat tren ini dari sisi angka penjualan, tetapi juga dari sisi sosial demografi. Termasuk makin banyaknya pengemudi wanita.
"Small SUV ini sebenarnya kalau dari kami melihat ini cukup terprediksi. Yang pertama kita lihat dari titik bonus demografi. Sekarang kan anak-anak muda itu banyak yang sudah mampu mengkonsumsi kendaraan,"
"Dulu mobil identik dengan laki-laki, papa-nya yang bawa. Tapi sekarang cukup banyak wanita-wanita mandiri. Sehingga kita melihat bahwa small SUV ini menjadi sebuah segmen yang bisa menemukan keduanya," terang Harold.

Harga on the road Fronx di kisaran Rp 259 - Rp 321.9 juta
Kombinasi maskulinitas khas SUV dan fleksibilitas bentuk compact jadi daya tarik tersendiri bagi segmen muda dan perempuan.
Ia melanjutkan, Fronx sendiri tampil dengan gaya khas SUV coupe yang tak banyak ditemui di segmen ini.
Desainnya membedakan diri dari bentuk mengotak ala rival, dengan garis atap rendah dan stance yang lebar. Pendekatannya juga mengandalkan aspek fungsionalitas dan efisiensi.
Mesin K15C 1.5 liter dengan teknologi Smart Hybrid Vehicle by Suzuki (SHVS) membuat Fronx jadi satu-satunya SUV di kelasnya yang menawarkan mild hybrid, yang tanpa ribet charging seperti mobil listrik.
"Dengan SHVS, kami menawarkan efisiensi tanpa mengorbankan kenyamanan berkendara. Ini bukan sekadar gimmick, tapi sudah terbukti di model-model kami sebelumnya," imbuh Harold.
Untuk menunjang kenyamanan dan gaya hidup urban, Suzuki juga menyematkan fitur-fitur menarik seperti head-up display, layar 9 inci dengan wireless CarPlay/Android Auto, dan kamera 360 derajat.
Dibekali pula Suzuki Safety Support yang merupakan fitur ADAS (Advanced Driver Assistance System) perdana dari Suzuki. Mencakup fitur Adaptive Cruise Control, Lane Keep Assist, Dual Sensor Brake Support II, dan sebagainya.
Dilengkapi dengan 6 airbag, Electronic Stability Program (ESP), Anti-lock Braking System (ABS) dengan Electronic Brake Distribution (EBD), Brake Assist (BA), immobilizer, ISOFIX, dan Hill Hold Control.
Serta dibenamkan teknologi peredam Noise, Vibration, and Harshness (NVH) di berbagai titik, menciptakan kabin yang senyap dan nyaman.
Meski dari sisi harga Fronx tidak membidik titik terendah, tapi Suzuki yakin bahwa nilai dan peace of mind dari layanan purna jual tetap jadi keunggulan.
Dalam lanskap compact SUV yang makin bising oleh banyaknya pemain baru, Fronx hadir sebagai opsi yang kalem tapi berkarakter. Ia tak memaksa tampil paling heboh, tapi justru menonjol karena pendekatan yang dewasa dan presisi.
SIAPKAN MOBIL LISTRIK EVITARA
Terakhir, di tengah perang harga mobil listrik, Suzuki sedang menyiapkan gebrakan. Pabrikan asal Jepang ini akan meluncurkan Suzuki eVitara pada 2026.
Sebuah SUV listrik kompak yang digadang-gadang akan hadir dengan harga kompetitif dan efisiensi khas Suzuki.

Suzuki eVitara dibekali sistem penggerak empat roda elektrik yang dinamai ALLGRIP-e
Jika tren banting harga mobil listrik berlanjut, bukan tak mungkin Suzuki eVitara bakal langsung masuk ke segmen strategis, menghadirkan opsi mobil listrik terjangkau dari merek Jepang yang selama ini dinantikan pasar Indonesia.
Ditegaskan kembali oleh Harold, Suzuki tetap berpegang pada strategi multi pathway, tidak terpaku hanya pada satu jenis teknologi seperti mesin bensin (ICE), namun semua teknologi dirangkul.
"Dan kedepannya bersiap menuju elektrifikasi penuh. Pendekatan ini diambil karena Suzuki memahami bahwa basis konsumennya sangat beragam, dari kelas atas hingga menengah ke bawah,"
Oleh karena itu, Suzuki memilih untuk tidak mendewakan satu solusi teknologi, tapi justru menghadirkan beragam pilihan agar bisa menjangkau lebih banyak lapisan masyarakat," tegas Harold.