OtoHub.co - Kehadiran All-New Hyundai Palisade Hybrid bukan cuma bikin panas segmen SUV mewah. Tapi juga memicu kegalauan buat calon konsumen.
Yaitu, kalau beli sekarang, gimana nasib harga jualnya 3 atau 5 tahun lagi? Apalagi banderolnya lumayan, tembus Rp 1,3 miliar untuk varian tertinggi.
Maklum, bagi banyak masyarakat Indonesia, mobil dianggap sebagai salah satu investasi yang bisa dijual dengan harapan nilainya tidak nyungsep.
Ok kita bahas. Tapi sebelumnya, kita bahas soal Hyundai Palisade Hybrid menawarkan banyak hal.
Desain baru yang lebih dewasa, kabin lega dengan fitur-fitur premium, dan tentu saja mesin 2.5L turbo plus motor listrik yang menghasilkan total 334 PS dan 460 Nm.
Dengan spesifikasi seperti itu, Palisade masuk ke liga SUV keluarga mewah bertenaga hybrid.

Hyundai Palisade masuk ke liga SUV keluarga mewah bertenaga hybrid
Nah tapi soal resale value, faktanya bicara lain. Segmen SUV mewah hybrid di Indonesia itu tricky.
Meski terlihat menarik di awal, tidak semua punya performa yang baik di pasar mobil bekas.
Faktor seperti brand image, aftersales, jumlah unit di jalan, sampai persepsi "mobil mahal tapi hybrid" mempengaruhi harga jual kembalinya.
SUV Mahal, Resale Value Mahal?
Belum tentu. Contohnya, Toyota Alphard HEV dan Vellfire HEV. Meski harganya sekarang ada di kisaran Rp 1,7-1,8 miliar, keduanya tetap dicari di pasar bekas.
Alasannya jelas. Nama besar Alphard, kenyamanan, dan citra mobil "kelas atas" yang susah ditandingi.
Baca Juga:
Hyundai Palisade Hybrid Bikin Panas, Mobil Hybrid Rp 500 Juta ke Atas Siap Bertarung!
"Dalam hal depresiasi, Alphard adalah salah satu yang terbaik. Penurunan harganya relatif stabil, biasanya di kisaran 10-25 % per tahun di awal kepemilikan, dan kemudian melambat seiring usia,"
"Namun belakangan Alphard nilai jual bekasnya anjlok, lantaran diskon barunya bisa mencapai Rp 100 jutaan. Serta tersaingi dengan MPV listrik premium dari brand CIna (BYD Denza)," ungkap Yudi Budiman, Owner showroom mobil bekas Indigo Auto.
Ok lanjut, coba bandingkan dengan mobil mewah diatas Rp 1 miliar lainnya.
Semisal balik lagi ke SUV hybrid Jepang lain, seperti Toyota RAV4 PHEV atau model Eropa tertentu, harga bekasnya bisa jatuh lebih dalam.
Alasannya? Kurang dikenal, atau populasinya terlalu sedikit sehingga nilai jualnya nggak stabil.
Hal ini juga bisa jadi tantangan buat Hyundai Palisade Hybrid.
Walaupun produknya matang, fiturnya lengkap, dan performanya mumpuni, belum tentu pasar mobil bekas langsung menerimanya dengan harga tinggi.
Butuh waktu untuk membangun "nilai jual kembali" di mata konsumen Indonesia.
Dengan harga di atas Rp 1 miliar, Palisade Hybrid masuk ke arena yang bukan cuma soal teknologi. Tapi juga soal persepsi, prestige, dan kalkulasi jangka panjang.
Hyundai punya bekal kuat untuk sukses di kelas ini, tapi nasib nilai jual kembali-nya masih harus dibuktikan dalam beberapa tahun ke depan.
Lanjut, sebagai gambaran. Simak tabel penyusutan atau depresiasi nilai jual kembali mobil-mobil diatas Rp 1 miliar.
Model | Harga Baru (OTR Jakarta) | Estimasi Harga Bekas (3 Tahun) | Kisaran Depresiasi | Catatan & Analisis |
Hyundai Palisade Hybrid | Rp 1.105 - 1.359 Miliar | Rp 700 - 950 juta | 25-35% | Produk baru, resale value belum terbentuk, butuh waktu & populasi |
Mazda CX-80 PHEV | Rp 1.199,9 Miliar | Rp 800 - 950 juta | 20-30% | Brand Mazda kuat di premium, tapi CX-80 masih pendatang baru |
Toyota RAV4 PHEV GR | Rp 1.150 Miliar | Rp 750 - 900 juta | 20-35% | Citra Toyota bagus, tapi RAV4 kurang populer & unit terbatas di Indonesia |
GWM Tank 500 HEV | Rp 1.208 Miliar | Rp 650 - 850 juta | 30-40% | Brand baru, resale value lemah karena belum punya persepsi pasar |
Kia Grand Carnival Hybrid | Rp 1.388 Miliar | Rp 800 - 950 juta | 30-40% | MPV besar bagus untuk keluarga, tapi resale value Kia belum stabil di Indonesia |
Toyota Alphard HEV | Rp 1.733 Miliar | Rp 1.300 - 1.450 Miliar | 15-25% | Resale value masih terbaik di kelasnya. Nama besar Alphard jaminan nilai bekas kuat |
Toyota Vellfire HEV | Rp 1.868 Miliar | Rp 1.350 - 1.550 Miliar | 15-25% | Versi sporty Alphard, tetap kuat resale value karena segmen VIP mapan |