OtoHub.co - Kasus odometer Yamaha XMAX 2018 bekas yang angkanya lompat-lompat bikin geger dunia motor bekas.
Kisah ini berawal dari Rama, konsumen di Jaktim yang membeli Yamaha XMAX pada April 2025 dari Rafsanjani, pemilik sebelumnya.
Odometernya hanya menunjukkan 13.000 kilometer, dan Rafsanjani memakainya hanya sekitar 200 km sejak membeli dari showroom motor bekas R&J di BSD, Banten pada Februari 2025.
Tapi sejak awal, Rama sudah curiga. Kondisi fisik motor tidak sepadan dengan angka kilometer yang tergolong rendah.
Contoh ban tidak sesuai tahun produksi, cakram rem sudah tergerus cukup dalam, handle rem kusam, dan beberapa baut tidak standar.
Beberapa part juga terlihat pernah diganti. Merasa janggal, Rama membawa mengecek riwayat servis.
Dari pengecekan itulah muncul temuan mengejutkan. Catatan historis menunjukkan motor ini pernah diservis di Yamaha Anugrah Motor pada 2021, dengan angka odometer tercatat 23.500 km.
Dalam servis tersebut, dua part utama langsung diganti, yakni Engine Control Unit (ECU) dan Remote Control Unit.
Baca Juga:
Terungkap, Kasus Yamaha XMAX Bekas dengan Odometer Membingungkan, Ini Kronologinya
Namun pada September 2022, motor ini tercatat kembali diservis di Yamaha Panprisa Motor.
Dalam servis tersebut, dilakukan penggantian air radiator, kampas rem depan & belakang, serta servis ringan.
Beberapa part yang diganti antara lain brake pad kit, coolant, oil element, dan oli Yamalube Super Matic.
Lalu, pada Agustus 2024, motor diservis lagi di bengkel yang sama. Kali ini, odometer tercatat 13.708 km.
Layanan yang dilakukan berupa jemput servis, servis ringan, serta penggantian battery assy (aki motor) dan oli mesin Yamalube Matic.

Odometer Yamaha XMAX milik Rama menunjukkan angka 13.000 km lebih
Terakhir, pada Februari 2025, XMAX ini masuk ke bengkel Yamaha Mataram Sakti dengan catatan kilometer 13.175 km, angka yang lebih rendah dari servis sebelumnya.
Dalam catatan servis, dilakukan overhaul CVT, blending rem, servis ringan, serta penggantian gear oil, brake fluid, dan dua botol oli Yamalube Super Matic.
Melihat pergerakan odometer dari 23.500 km di tahun 2021, lalu turun ke 1 km di 2022, naik ke 13.708 km di 2024, dan kembali turun jadi 13.175 km pada awal 2025, Rama jadi bingung.
"Kilometernya lompat-lompat. Dari 23.500 km, lalu ke 13.700-an dan turun 13.100-an km. Ini aja aneh," ujar Rama saat dihubungi.
Tanggapan Yamaha
Untuk mencari tahu lebih dalam, redaksi OtoHub berkonsultasi kepada pihak Yamaha Indonesia.
Langsung direspons oleh Rifki Maulana, selaku Manager Public Relations, YRA & Community Yamaha Indonesia Motor Manufacturing, untuk mengklarifikasi sistem pencatatan dan prosedur servis resmi Yamaha.
"Kalau mau mudah, datang aja ke bengkel terakhir servis. Minta history service (berupa print/pdf). Syaratnya lebih mudah kalau ada STNK dan nomor telepon yang terakhir service tersebut," jelas Rifki saat dihubungi redaksi melalui pesan singkat (7/5/2025).
Ia menambahkan bahwa permintaan riwayat servis dari bengkel resmi Yamaha bisa dilakukan tanpa biaya jika dilakukan di bengkel tempat terakhir motor itu diservis.
Tapi jika pengecekan dilakukan di bengkel berbeda, konsumen mungkin perlu mendaftar servis dulu agar data bisa ditarik.
Terkait integrasi data servis antar bengkel resmi, Rifki menjelaskan, secara umum terintegrasi, kecuali bengkel tersebut belum menggunakan sistem internal. Pasalnya ada beberapa jaringan 2S yang belum menggunakan.
"Jadi kalau memang servis sebelumnya dilakukan di bengkel yang sudah terintegrasi, maka jika saat servis di DDS, data service sebelumnya bisa ditarik," ungkap Rifki.
Saat ditanya soal kemungkinan odometer diturunkan atau diubah, Rifki memberi penjelasan tegas.
"Kalau begini harus tanya ke tim service dulu, karena unclear apakah kondisi pemilik sebelumnya memodifikasi odometer atau perihal lain,"
"Tapi yang pasti di bengkel resmi tidak bisa dan tidak boleh menurunkan odometer, kecuali ada penggantian spidometer assy baru," tegas Rifki.
Rifki juga menyebut bahwa untuk motor dengan tipe connected, data jarak tempuh terekam otomatis di ECU dan bisa diakses lewat aplikasi.
"Memang sebaiknya diarahkan ke bengkel resmi Yamaha," tutup Rifki.
Kasus ini menunjukkan bahwa angka odometer di motor bekas bukan jaminan utama kondisi sebenarnya.
Konsumen disarankan aktif meminta riwayat servis dari bengkel resmi, membawa dokumen lengkap, dan melakukan pengecekan menyeluruh. Karena dalam dunia motor bekas, angka bisa menipu, tapi catatan servis tak bisa bohong.